Jumat, 10 April 2015

GAMBARAN PENGETAHUAN TIDUR






LAPORAN ILMIAH AKHIR
STUDI PENGETAHUAN MAHASISWA ANGKATAN XIV
AKADEMI KEPERAWATAN PANTI WALUYA MALANG
TENTANG TIDUR

Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Ahli Madya Keperawatan


Oleh:
YasinthaUle
NIM:11.1058

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN
AKADEMI KEPERAWATAN PANTI WALUYA
 MALANG
2014




 









SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama                                       : Yasintha Ule
NIM                                        : 11.1058
Tempat, tanggal lahir              : Mauponggo, 18 Juli 1992
Institusi                                   : AKPER Panti Waluya Malang
   Menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang berjudul “Studi Pengetahuan Mahasiswa Angkatan XIV Akademi Keperawatan Panti Waluya Malang Tentang Tidur” adalah bukan Karya Tulis Ilmiah orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya.
   Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar saya bersedia menerima sanksi akademik.


Malang,  Juni 2014
Yang menyatakan,



Yasintha Ule

KARYA TULIS ILMIAH
HALAMAN  PERSETUJUAN

STUDI PENGETAHUAN MAHASISWA ANGKATAN XIV
AKADEMI KEPERAWATAN PANTI WALUYA
 MALANG TENTANG TIDUR
Untuk Memenuhi Persyaratan
 Memperoleh Gelar Ahli Madya Keperawatan


Oleh:
Yasintha Ule
NIM.11.1058
Telah disetujui untuk diujikan di hadapan dewan penguji Karya Tulis Ilmiah pada tanggal 02 Juli 2014










CURICULUM VITAE

Nama                           : Yasintha Ule
Tempat, tanggal lahir  : Mauponggo, 18 Juli 1992
Alamat rumah             : Jl. Trans Ende Bajawa, Solo Boawae.
Pekerjaan                     : Mahasiswa
Riwayat pendidikan    :
1.    SDI Boloroga-Mauponggo Periode tahun ajaran 1999-2004
2.    SDK Solo-Boawae Periode tahun 2004-2005
3.    SMPK Frateran Ndao-Ende Periode tahun ajaran 2005-2008
4.    SMAK Frateran Ndao-Ende Periode tahun ajaran 2008-2011.

ABSTRAK

Ule, Yasintha. 2014. Studi Pengetahuan Mahasiswa Angkatan XIV Akademi Keperawatan Panti Waluya Malang Tentang Tidur. Karya Tulis Ilmiah, Akademi Keperawatan Panti Waluya Malang. Pembimbing : (1) Ns. Nanik Dwi A,S.Kep (2) Eli Lea W, S. ST


            Tidur didefinisikan sebagai suatu keadaan ketidaksadaran yang bersifat sementara dan dapat dibangunkan dengan memberikan rangsangan sensori atau rangsangan lain yang tepat. Tidur dapat dibagi menjadi dua tahapan, yaitu Non Rapid eye Movement (NREM) dan Rapid eye Movement (REM) Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menggambarkan Pengetahuan Mahasiswa tentang Tidur. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif eksploratif.  Populasinya berjumlah 70 mahasiswa yang menempuh perkuliahan di Akademi Keperawatan Panti Waluya Malang pada tanggal 03-14 Maret 2014. Sampel berjumlah 70 responden diambil dengan teknik total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil disajikan dalam tabel dan narasi. Hasil penelitian didapatkan data 34 responden (49%) memiliki pengetahuan cukup, 23 responden (33%) memiliki pengetahuan kurang dan sebanyak 13 responden (18%) memiliki pengetahuan baik tentang Tidur.  Berdasarkan hasil penelitian yang didapat disarankan kepada petugas kesehatan setempat untuk memberikan penyuluhan tentang Tidur.

Kata kunci       : Pengetahuan, Mahasiswa, Tidur.

ABSTRAK
Ule, Yasintha. 2014 Knowledge Studies XIV Force Academy Students Nursing Homes Waluya Malang About Sleep. Scientific Paper, Academy of Nursing Panti Waluya Malang. Pembimbing : (1) Ns. Nanik Dwi A,S.Kep (2) Eli Lea W, S. ST

            Sleep is defined as a State of unconsciousness that is temporary and can be built to provide a stimulus to other stimuli or knowledge appropriate. Sleep can be divided into two stages, namely the Non Rapid eye Movement (NREM) and Rapid eye Movement (REM) the purpose of this research was to determine and describe the Student Knowledge about sleep. The research design used in this study was exploratory, descriptive. Its population amounts to 70 students who attended a lecture at the Academy of Nursing Nursing Waluya Malang on 03-14 March 2014. The sample amounted to 70 respondents taken with the total sampling techniques. Data collection using the questionnaire. The results presented in tables and narrative. The research results obtained data 34 respondents (49%) have sufficient knowledge, 23 respondents (33%) have less knowledge and thirteen respondents (18%) have a good knowledge about sleep. Based on the results of research that had suggested to the local health officer to give guidance about Sleep.



Keywords: Knowledge, Students, Sleeping.




KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan proposal  dengan judul “Studi Pengetahuan Mahasiswa Angkatan XIV Akademi Keperawatan Panti Waluya Malang Tentang Tidur”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai persyaratan  tugas akhir Pendidikan Diploma III di Akademi Keperawatan Panti Waluya Malang.
Dalam penyusunan proposal ini, peneliti telah mendapat banyak bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1.        Sr. Felisitas, Misc.MAN, selaku Direktur Akademi Keperawatan Panti Waluya Malang.
2.        Ns. Nanik Dwi A,S.Kep, selaku Pembimbing I yang telah banyak mmberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
3.        Eli Lea W, S. ST, selaku Pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
4.        Bapak dan Ibu yang telah memberikan dukungan moril dan materiil sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini.
5.        Terimakasih juga teman-teman khususnya kepada sahabatku Yesthy yang selalu memberikan doa dan semangat.
Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis ini jauh dari sempurna, sehingga peneliti mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun, demi sempurnanya proposal ini. Semoga Karya Tulis ini dapat bermanfaat bagi peneliti pada khususnya, institusi, lahan penelitian dan para pembaca pada umumnya.
Malang, Juni 2014


Peneliti




                                                       DAFTAR ISI                     

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PERNYATAAN........................................................................ ..... ii
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................   iv
CURICCULUM VITAE......................................................................................... v
ABSTRAK........................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR........................................................................................ vii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix
DAFTAR BAGAN ............................................................................................. xi
DAFTAR TABEL............................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiii
BAB I    PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang................................................................................... 1
1.2Rumusan Masalah.............................................................................. 4
1.3Tujuan Penelitian................................................................................ 4
1.4Manfaat Penelitian............................................................................. 5
1.5Batasan Penelitian.............................................................................. 6
BAB II   TINJAUAN PUSTAKA
2.1Konsep Studi..................................................................................... 7
2.2Konsep Pengetahuan.......................................................................... 7
2.3Konsep Mahasiswa.......................................................................... 14          
2.4Konsep Tidur................................................................................... 15
2.5Kerangka Konsep............................................................................. 21    
BAB III                                                                                                             METODE PENELITIAN
3.1Jenis Penelitian.............................................................................      22
3.2Waktu dan Tempat Penelitian .....................................................      22
3.3Kerangka Penelitian......................................................................      23
3.4Identifikasi Variabel.....................................................................      24
3.5Definisi Operasional..................................................................... ..... 24           
3.6Pengumpulan, Pengolahan, Analisa, dan Penyajian Data.................. 26
3.7Etika Penelitian................................................................................ 29
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1Hasil Penelitian............................................................................. ... 30
4.2Pembahasan.................................................................................. ... 35
BAB V   PENUTUP
5.1Simpulan....................................................................................... ... 40
5.2Saran............................................................................................. ... 41
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 57
LAMPIRAN........................................................................................................ 60

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka Konsep............................................................................... 27
Bagan 3.1 Kerangka Kerja................................................................................... 29

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional......................................................................... ... 32
\.............
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin...........     30
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Aktivitas Sebelum Tidur.........................       31
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Lokasi Tempat Tinggal ............          31
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jumlah Teman Sekamar.............................     32
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Lama Waktu Tidur Sehari      32
Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengetahuan Mahasiswa Tentang Pengertian Tidur .......................................................................................................     33
Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengetahuan  Mahasiswa Tentang Manfaat Tidur..............................................................................................     33
Tabel 4.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengetahuan  Mahasiswa Tentang Manfaat Tidur..............................................................................................     34
Tabel 4.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengetahuan  Mahasiswa Tentang Tahapan Tidur..............................................................................................     34
Tabel 4.10 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengetahuan  Mahasiswa Tentang Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Tidur.....................................................................     35



  


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1   Permohonan menjadi Responden................................................ ... 62
Lampiran 2   Persetujuan menjadi Responden.................................................. ... 63
Lampiran 3   Kisi-Kisi Kuisioner.......................................................................... 64
Lampiran 4   Lembar Kuisioner............................................................................ 65
Lampiran 5   Hasil Tabulasi Umum.................................................................. ... 70
Lampiran 6  Hasil Tabulasi Pokok....................................................................... 73
Lampiran 7 Hasil Tabulasi Khusus................................................................... ... 75
Lampiran 8   Lembar Konsultasi....................................................................... ... 83
Lampiran 9   Time Schedule................................................................................. 89


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Tidur didefinisikan sebagai suatu keadaan ketidaksadaran yang bersifat sementara dan dapat dibangunkan dengan memberikan rangsangan sensori atau rangsangan lain yang tepat (Guyton, 2007). Tidur merupakan suatu keadaan tidak sadar dimana persepsi dan reaksi individu terhadap lingkungan menurun atau hilang, dan dapat dibangunkan kembali dengan indra atau rangsangan yang cukup (Asmadi, 2008). Tidur memiliki manfaat yang sangat baik bagi tubuh.
Manfaat tidur merupakan proses penting dalam konsolidasi ingatan, dengan tidur semua keluhan hilang atau berkurang dan akan kembali mendapatkan tenaga serta semangat untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi. Salah satu manfaat tidur yang paling utama adalah untuk memungkinkan sistem syaraf pulih setelah digunakan selama satu hari (Purwanto, 2009).
Pada hakikatnya tidur dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori yaitu tidur dengan gerakan bola mata cepat (Rapid Eye Movement–REM), dan tidur dengan gerakan bola mata lambat (Non-Rapid Eye Movement–NREM). Tidur REM merupakan tidur dalam kondisi aktif atau tidur paradoksial. Hal tersebut berarti tidur REM ini sifatnya nyenyak sekali, namun fisiknya yaitu gerakan kedua bola matanya bersifat sangat aktif. Tidur REM ditandai dengan mimpi,   otot–otot kendur, tekanan darah bertambah, gerakan mata cepat (mata cenderung bergerak bolak–balik), sekresi lambung meningkat, ereksi penis pada laki–laki, gerakan otot tidak teratur, kecepatan jantung dan pernapasan tidak teratur sering lebih cepat, serta suhu dan metabolisme meningkat. Tidur NREM merupakan tidur yang nyaman dan dalam. Pada tidur NREM gelombang otak lebih lambat dibandingkan pada orang yang sadar atau tidak tidur. Tanda–tanda tidur NREM antara lain: mimpi berkurang, keadaan istirahat, tekanan darah turun, kecepatan pernapasan turun, metabolisme turun, dan gerakan bola mata lambat (Asmadi, 2008).
Beberapa penelitian melaporkan bahwa efisiensi tidur pada usia dewasa muda adalah 80-90% (Carpenito, 2009). Menurut data epidemiologi tidur yang kurang dari 6 jam atau tidur yang lebih dari 9 jam perhari, erat hubungannya dengan peningkatan mortalitas (Suparyanto, 2002).
Perkuliahan pada masa kini semakin kompleks, banyak aktivitas yang terlibat dalam kegiatan kuliah akan sangat berdampak bagi mahasiswa. Masalah-masalah yang dihadapi oleh mahasiswa akan menimbulkan distress yang mengancam, karena ketika ada stressor yang datang, maka tubuh akan meresponnya. Selain itu faktor kelelahan juga dapat mempengaruhi kebutuhan dan pola tidur seseorang. Pada kelelahan yang berlebihan akan menyebabkan periode tidur REM lebih pendek (Asmadi, 2008).
Pada tanggal 2 Juni 2013 penulis menemukan fenomena pada 5 mahasiswa tingkat II angkatan XIV di Asrama Gaudete Malang, 5 mahasiswa  tersebut setelah pulang praktek klinik sore pukul 21.30,  melanjutkan dengan mengerjakan tugas kuliah dan berakhir pukul 23.00, dari 5 mahasiswa tersebut 2 mahasiswa mulai mengawali tidurnya, tetapi  tidak bisa tidur dan mereka lebih memilih untuk nonton. Mereka mengatakan dengan nonton film di laptop lama-lama akan bisa tertidur, dan 1 mahasiswa bisa mengawali tidurnya pada pukul 01.30 sedangkan 2 mahasiswa lainnya mengawali tidurnya pukul 02.00,  kedua mahasiswa tersebut mengatakan meskipun tidur hanya sebentar tidak akan mempengaruhi aktivitas dihari esoknya.
Studi pendahuluan dilakukan oleh peneliti pada tanggal 4 september 2013 dengan wawancara 3 mahasiswa angkatan XIV. Saat ditanya apa yang diketahui tentang tidur dan apa manfaatnya, 1 mahasiswa mengatakan tidur untuk melepas lelah setelah seharian kuliah dan 2 mahasiswa mengatakan tidak mengetahui maafaat tidur secara pasti.
Kualitas tidur seseorang dikatakan baik apabila tidak menunjukkan berbagai tanda kekurangan tidur dan tidak mengalami masalah dalam tidurnya. Kondisi kurang tidur pun banyak dijumpai pada mahasiswa (Hidayat, 2006). Terpenuhinya kebutuhan tidur baik secara kualitas maupun kuantitas sangat penting, terutama pada usia remaja khususnya mahasiswa, dimana usia mahasiswa yang pada tahap remaja sampai dewasa muda masih labil dalam menghadapi masalah dan cenderung terlihat kurang berpengalaman. Selain itu ketidakcukupan kualitas dan kuantitas tidur dapat merusak memori dan kemampuan kognitif. Bila hal ini berlanjut hingga bertahun-tahun, akan berdampak pada tekanan darah tinggi, serangan jantung, stroke, hingga masalah psikologis seperti depresi dan gangguan perasaan lain (Trihendra, 2007).
Dampak tidur berhubungan dengan kualitas dan kuantitas, kurangnya kebutuhan tidur baik secara kualitas maupun kuantitas akan menyebabkan mengantuk sepanjang hari esoknya yang merupakan faktor risiko untuk terjadinya kecelakaan, jatuh, penurunan stamina dan secara ekonomi mengurangi produktivitas seseorang akibatnya orang yang kurang tidur akan cepat lelah dan mengalami penurunan konsentrasi  (Barlow, 2002). Bagi mahasiswa, akan terjadi penurunan konsentrasi saat perkuliahan yang menyebabkan mahasiswa tidak mampu menyerap perkuliahan, dampak lainnya akan menyebabkan hasil studi semester menurun. Mengingat dampak yang akan ditimbulkan dalam hal ini peran perawat sebagai edukator memberikan penyuluhan tentang pentingnya tidur baik secara kuantitas maupun kualitas.
1.2 Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang diatas, rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana pengetahuan Mahasiswa angkatan XIV Akademi Keperawatan Panti Waluya Malang Tentang Tidur.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui Pengetahuan Mahasiswa Akademi Keperawatan Panti Waluya tentang  tidur.
1.3.2 Tujuan Khusus
      Untuk mengidentifikasi pengetahuan mahasiswa Akademi Keperawatan Panti Waluya tentang  tidur  meliputi :
1.      Definisi tidur
2.      Manfaat tidur
3.      Tujuan tidur
4.      Tahapan tidur
5.    Faktor-faktor yang mempengaruhi tidur
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Akademis
Proses penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan serta kemampuan peneliti dalam menerapkan materi kuliah riset keperawatan yang telah diperoleh di kelas sehingga dapat memperdalam pengetahuan dan pengalaman dalam menyusun karya tulis ilmiah.
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan kepada institusi Akademi Keperawatan Panti Waluya Malang dalam meningkatkan program pengajaran  mata kuliah pendidikan kesehatan dalam bidang kebutuhan dasar manusia sehingga dapat menambah pengetahuan mahasiswa terutama tentang tidur.
1.4.2 Praktis
Dapat meningkatkan pengetahuan serta kemampuan dalam menerapkan ilmu yang telah diperoleh dikelas sehingga dapat memperdalam keterampilan dan pengetahuan dalam bidang pelayanan  kesehatan. Bagi peneliti selanjutnya dapat digunakan sebagai sumber data untuk melakukan penelitian lebih lanjut yang berhubungan dengan studi tentang pengetahuan mahasiswa angkatan XIV Akademi Keperawatan Panti Waluya Malang tentang tidur.
Bagi lahan penelitian dapat memberi studi pengetahuan mahasiswa angkatan XIV Akademi Keperawatan Panti Waluya Malang Tentang Tidur sehingga pihak pendidikan dapat meningkatkan dan mempertahankan pengetahuan peserta didik untuk menerapkan tidur dengan benar.

1.5 Batasan Penelitian
1.5.1 Topik
Penelitian ini dibatasi hanya menggambarkan pengetahuan mahasiswa Akademi Keperawatan Panti Waluya Malang Tentang Tidur tanpa menghubungkan dengan variabel lain.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini, peneliti akan mengemukakan teori berdasarkan kepustakaan yang mendukung penelitian dengan judul “Studi Pengetahuan Mahasiswa Angkatan XIV Akademi Keperawatan Panti Waluya Malang Tentang Tidur”.  Pada bab ini akan dikemukakan tentang konsep studi, konsep pengetahuan, konsep mahasiswa, konsep tidur dan kerangka konsep.
2.1  Pengertian Studi
Studi adalah pendekatan untuk meneliti gejala sosial dengan menganalisis satu kasus secara mendalam dan utuh (Arti Kata, 2011). Studi adalah suatu metode untuk memahami individu yang dilakukan secara integrative dan komprehensif agar diperoleh pemahaman yang mendalam tentang individu tersebut beserta masalah yang dihadapi dengan tujuan masalahnya dapat terselesaikan dan memperoleh perkembangan diri yang baik (Rahardjo, 2011).
2.2    Konsep Pengetahuan
2.2.1   Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh dari mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior). Pengetahuan pada dasarnya terdiri dari sejumlah  fakta dan teori yang memungkinkan seseorang untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Pengetahuan tersebut diperoleh dari pengalaman langsung maupun melalui orang lain (Notoatmojo, 2007).
Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya ( mata, hidung, telinga, dan sebagainya). Dengan sendirinya pada waktu pengindraan sehingga menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indra pendengaran (telinga), dan indra penglihatan (mata)
(Notoatmodjo, 2010).
2.2.2   Tingkat Pengetahuan
Menurut Efendi (2009) pengetahuan mempunyai 6 tingkatan sebagai berikut:
1.    Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang telah dipelajari atau ransangan yang  telah diterima. Oleh sebab itu tahu adalah tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahan orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan.


2.    Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang terlalu paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,  menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari, misalnya dapat menjelaskan mengapa harus datang ke posyandu.
3.    Analisis (analysis)
Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen–komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata–kata kerja: dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan .
4.    Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada siuasi dan kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau pengunaan hukum–hukum, rumus, metode, dan prinsip.
5.    Sintesis (synthesis)
Menunjuk pada suatu kemampuan untuk meletakkan bagian–bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sistesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi–formulasi yang ada. Misalnya dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang telah ada.
6.    Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian–penilaian ini berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria yang ada.
2.2.3   Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan
1.    Faktor Internal
a.    Umur
Faktor pengetahuan seseorang berkaitan dengan faktor umur yang mana akan menentukan sikap seseorang. Dari segi kepercayaan masyarakat, seseorang yang lebih dewasa akan lebih dipercayai dari orang yang belum cukup tinggi kedewasaannya. Tahap – tahap perkembangan psikososial menurut Erikson:
1)   20 – 34 tahun                        : masa dewasa muda.
2)   35 – 65 tahun                        : masa dewasa pertengahan.
3)   65 – seterusnya                     : masa dewasa akhir (senior)
(Erikson, 2008)
b.    Intelegensi
Intelegensi adalah kemampuan dalam membuat kombinasi, berpikir abstrak, ataupun kemampuan menentukan kemungkinan dalam perjuangan hidup. J.P. Chaplin mengatakan bahwa intelegensi adalah kemampuan seseorang dalam menyesuaikan diri terhadap situasi-situasi baru secara cepat dan efektif serta memahami berbagai interkonektif dan belajar dengan menggunakan konsep-konsep abstrak secara efektif (Peter, 2010).
c.    Alat Indera
Seseorang akan tahu, mengerti dan memahami suatu objek apabila ia memiliki alat indera yang baik. Sebab pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, penciuman, pendengaran, rasa dan raba (Notoatmojo, 2007).
2.    Faktor Eksternal
a.    Pendidikan
Menurut (Anneahira, 2008) bahwa pendidikan dibagi menjadi 3 jenis pendidikan formal, informal dan nonformal.
1)   Pendidikan formal adalah usaha pendidikan yang diselenggarakan secara sengaja, berencana, terarah dan sistematis melalui suatu lembaga pendidikan yang disebut sekolah.
2)   Pendidikan informal adalah pengetahuan yang didapat dari pengalaman hidup sehari–hari, keluarga, hubungan dengan tetangga, lingkungan pekerjaan, pasar, perpustakaan dan media massa.
3)   Pendidikan nonformal adalah pendidikan yang diselenggarakan secara sengaja dan berencana tetapi tidak sistematis diluar lingkungan keluarga dan sekolah seperti bimbingan belajar, kursus, seminar dan lain–lain.


b. Informasi
Informasi merupakan keterangan yang disampaikan oleh seseorang atau badan ( Kamus Umum Bahasa Indonesia, 2006 ). Dengan memberikan informasi akan meningkatkan pengetahuan. Media massa dianggap sebagai sistem informasi yang memiliki peranan penting dalam proses pemeliharaan perubahan dan konflik dalam aktifitas sosial dimana media massa akan mempengaruhi fungsi kognitif, efektif dan behavioral ( Notoatmodjo, 2007 ).
c. Pengalaman
Pengalaman adalah suatu yang pernah dijalani, dirasai dan ditanggung
( Kamus Umum Bahasa Indonesia, 2006 ). Pengalaman merupakan sumber pengetahuan, oleh sebab itu pengalaman pribadipun dapat digunakan  sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperolah akan memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lalu   (Notoatmodjo, 2007 ).
d. Lingkungan
Lingkungan merupakan semua kondisi internal dan eksternal yang mempengaruhi dan berakibat terhadap perkembangan dan perilaku seseorang dan kelompok (Nursalam, 2008).
2.2.4 Karakteristik Pengetahuan
Pengetahuan seseorang dapat diketahui dan diinterprestasikan dengan skala yang bersifat kualitatif, yaitu:
1.    Pengetahuan baik          : 76% - 100%
2.    Pengetahuan cukup       : 56% - 75%
3.    Pengetahuan kurang     : < 56%
 (Wawan, 2010)
2.2.5   Cara memperoleh pengetahuan
Dari berbagai macam cara yang telah digunakan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang sejarah, dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu:
1.    Cara kuno untuk memperoleh pengetahuan
a.    Cara Coba Salah ( Trial and error)
Metode ini digunakan orang dalam waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan dan memecahkan berbagai masalah. Metode ini telah banyak jasanya, terutama dalam meletakkan dasar–dasar menemukan teori–teori dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan. Disamping itu, pengalaman yang diperoleh melalui penggunaan metode ini banyak membantu perkembangan berpikir dalam kebudayaan manusia kearah yang lebih sempurna.
b.    Cara Kekuasaan Atau Otoritas
Prinsip ini adalah, orang lain menerima pendapat yang dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas, tanpa terlebih dulu menguji atau membuktikan kebenarannya, baik berdasarkan fakta empiris maupun berdasarkan penalaran sendiri.
c.    Berdasarkan Pengalaman Pribadi
Pengalaman ini merupakan sumber pengetahuan atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadipun dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan.


d.   Melalui Jalan Pikir
Metode memperoleh pengetahuan dengan melakukan peralatan baik melalui induksi maupun deduksi yang merupakan cara melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui pernyataan-pernyataan kemudian dicaari hubungannya sehingga dapat dibuat kesimpulan dari pernyataan umum ke khusus disebut deduksi, apabila pembuatan kesimpulan itu melalui pernyataan-pernyataan khusus kepada yang umum disebut induksi.
2.    Cara Modern Dalam Memperoleh Pengetahuan
Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis,  logis dan ilmiah. Cara ini disebut “ metode penelitian ilmiah “, atau lebih popular disebut metodologi penelitian ( research methodology)
( Notoatmodjo 2007 ).
2.3     Konsep Mahasiswa
2.3.1   Pengertian Mahasiswa
Mahasiswa adalah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Menengah Umum (SMU) yang kemudian melanjutkan studinya di perguruan tinggi dengan keahlian tertentu yang sudah dipilih (Sutisna, 2010).



2.3.2   Peran Mahasiswa
1.    Mahasiswa Sebagai Iron Stock
Mahasiswa sebagai iron stock karena mahasiswa diharapkan menjadi manusia-manusia tangguh yang memiliki kemampuan dan akhlak mulia yang nantinya dapat menggantikan generasi-generasi sebelumnya.
2.    Mahasiswa Sebagai Guardian of Value
Mahasiswa sebagai Guardian of Value berarti mahasiswa berperan sebagai penjaga nilai-nilai di masyarakat.
3.    Mahasiswa Sebagai Agent of Change
Mahasiswa sebagai Agent of Change artinya adalah mahasiswa sebagai agen dari suatu perubahan (Purmana, 2008).
2.4     Konsep Tidur
2.4.1   Pengertian Tidur
Tidur didefinisikan sebagai suatu keadaan ketidaksadaran yang bersifat sementara dan dapat dibangunkan dengan memberikan rangsangan sensori atau rangsangan lain yang tepat (Guyton, 2007)
Tidur diyakini dapat memulihkan atau mengistirahatkan fisik setelah seharian beraktivitas. Tidur juga diyakini dapat mengurangi stres dan menjaga keseimbangan mental, serta emosional serta meningkatkan kemampuan dan konsentrasi saat melakukan berbagai aktivitas (saputra, 2012).
Dengan demikian, keadaan tidur yang sebenarnya adalah saat pikiran tubuh berbeda dengan keadaan terjaga, yakni ketika tubuh beristirahat secara tenang, aktivitas metabolisme tubuh menurun dan pikiran menjadi tidak sadar terhadap dunia luar (Putra, 2011).
2.4.2   Manfaat Tidur
Tidur memiliki manfaat yang sangat baik bagi tubuh. Manfaat tidur bagi anak-anak dan orang dewasa adalah meregenerasi sel-sel tubuh yang rusak menjadi sel-sel yang baru, memperlancar produksi hormon pertumbuhan tubuh, mengistirahatkan tubuh yang letih akibat aktivitas seharian, meningkatkan kekebalan tubuh dari serangan penyakit, menambah konsentrasi dan kemampuan fisik sehingga dapat beraktivitas dengan baik (Siregar, 2011).
2.4.3   Tujuan Tidur
Tujuan tidur secara jelas tidak diketahui namun diyakini tidur diperlukan untuk menjaga keseimbangan mental emosional dan kesehatan. Selama tidur, seseorang akan mengulang (Review) kembali kejadian-kejadian sehari-hari, memproses dan menggunakannya untuk masa depan (Nancy W, 2007).
2.4.4   Tahapan Tidur
Menurut Saputra 2012, tidur dapat dibagi menjadi dua tahapan, yaitu Non Rapid eye Movement (NREM) dan Rapid eye Movement (REM):
1.    Tidur NREM
Tidur NREM disebabkan oleh penurunan kegiatan dalam sistem pengaktifan retikularis. Tahapan tidur ini disebut juga tidur gelombang lambat (slow wave sleep), karena gelombang otak bergerak dengan sangat lambat. Tidur NREM ditandai dengan penurunan sejumlah fungsi fisiologis tubuh termasuk juga metabolisme, kerja otot dan tanda-tanda vital. Hal lain yang terjadi pada saat tidur NREM adalah pergerakan bola mata melambat dan mimpi berkurang. Tidur NREM dibagi menjadi empat tahap yaitu sebagai berikut:
a.       Tahap I
Tahap I merupakan tahapan paling dangkal dari tidur dan merupakan tahap transis antara bangun dan tidur. Tahap ini ditandai dengan individu cenderung rileks, masih sadar dengan lingkungan sekitarnya, merasa mengantuk, bola mata bergerak, frekuensi nadi dan napas menurun, serta mudah dibangunkan.Tahap ini normalnya berlangsung sekitar 5 menit atau sekitar 5% dari total tidur.
b.      Tahap II
Tahap II merupakan tahap ketika individu masuk pada tahap  tidur, tetapi masih dapat dengan mudah dibangunkan.Tahap I dan II termasuk dalam tahap tidur ringan (light sleep). Pada tahap II otot mulai relaksasi, mata pada umumnya menetap, terjadi penurunan denyut jantung, frekuensi napas, suhu tubuh dan metabolisme. Tahap II normalnya berlangsung 10-20 menit dan merupakan 50-55 % dari total tidur.
c.       Tahap III
Tahap III merupakan awal dari tahap tidur dalam atau tidur nyenyak (deep sleep). Tahap ini dicirikan dengan relaksasi otot menyeluruh serta pelambatan denyut nadi, frekuensi napas, dan proses tubuh lainnya. Pelambatan tersebut disebabkan oleh dominasi sistem saraf parasimpatik. Tahap III, individu cenderung sulit dibangunkan dan normalnya berlangsung selama 25-30 menit dan merupakan 10% dari total tidur.
d.      Tahap IV
Tahap IV tidur semakin dalam (delta sleep) yang ditandai dengan perubahan fisiologis, yaitu gelombang otak melemah serta penurunan denyut jantung, tekanan darah, tonus otot, metabolisme, dan suhu tubuh. Pada tahap ini individu sulit dibangunkan dan normalnya berlangsung selama 15-30 menit dan merupakan 10% dari total tidur.
2.    Tidur REM
Tidur REM  disebut juga tidur paradoks.Tahapan ini biasanya terjadi rata-rata 90 menit dan berlangsung selama 5-20 menit. Tidur REM tidak senyenyak tidur NREM  karena pada tahap ini biasanya terjadi mimpi.Tidur REM penting untuk keseimbangan mental dan emosi. Selain itu, tahapan tidur ini juga berperan dalam proses belajar, memori dan adaptasi. Selama tidur individu mengalami siklus tidur yang berulang antara tahap tidur NREM dan REM.
2.4.5   Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tidur
Menurut Saputra (2012) kualitas dan kuantitas tidur seseorang dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu sebagai berikut:
1.    Penyakit
Banyak penyakit dapat meningkatkan kebutuhan tidur, misalnya penyakit yang disebabkan oleh infeksi, terutama infeksi limpa, yang mana penderita membutuhkan lebih banyak tidur untuk mengatasi keletihan. Sebagian penyakit juga dapat menyebabkan kesulitan tidur, misalnya penyakit yang menyebabkan nyeri atau distres fisik.
2.    Kelelahan
Kelelahan dapat mempengaruhi pola tidur seseorang. Kelelahan akibat aktivitas yang tinggi umumnya memerlukan lebih banyak tidur untuk memulihkan kondisi tubuh. Makin lelah seseorang, makin pendek siklus REM, yang dilaluinya. Setelah beristirahat, biasanya siklus REM akan kembali memanjang
3.    Lingkungan
Lingkungan dapat berpengaruh terhadap pola tidur seseorang,  misalnya suhu yang tidak nyaman, ventilasi yang buruk dan suara bising. Stimulus tersebut dapat memperlambat proses tidur. Namun, seiring waktu individu dapat beradaptasi terhadap lingkungan sekitar.
4.    Stres Psikologi
Stres psikologi pada seseorang dapat menyebabkan ansietas atau ketegangan dan depresi. Akibatnya pola tidur dapat terganggu. Ansietas dan depresi dapat meningkatkan kadar norepineprin pada darah melalui stimulus sistem saraf simpatis. Akibatnya, terjadi pengurangan siklus tidur NREM  tahap IV dan tidur REM serta sering terjaga pada saat tidur.
5.    Gaya Hidup
Rutinitas seseorang dapat mempengaruhi pola tidur. Contohnya individu yang sering berganti jam kerja harus mengatur aktivitasnya agar bisa tidur pada waktu yang tepat.

6.    Motivasi
Motivasi dapat mendorong seseorang untuk tidur sehingga mempengaruhi proses tidur. Motivasi juga dapat mendorong seseorang untuk tidur, misalnya keinginan untuk tetap terjaga.
7.    Stimulan, Alkohol dan Obat-obatan
Stimulan yang paling umum yang ditemukan adalah kafein dan nikotin. Kedua zat tersebut dapat merangsang sistem saraf sehingga dapat menyebabkan kesulitan tidur. Konsumsi alkohol berlebihan juga dapat mengganggu siklus tidur REM. Sedangkan untuk obat-obatan golongan diuretik, antidepresan, dan golongan beta bloker (misalnya meperidin hidroklorida dan morfin) dapat menyebabkan kesulitan tidur.
8.    Diet dan Nutrisi
Asupan nutrisi yang adekuat dapat mempercepat proses tidur, misalnya asupan protein. Asupan nutrisi yang tinggi dapat mempercepat proses tidur karena adanya triptofan atau (asam amino) hasil pencernaan protein yang dapat mempermudah proses tidur.
Tabel 2.1. Kebutuhan Tidur berdasarkan Usia (Putra, 2011)
UMUR
TINGKAT PERKEMBANGAN
JUMLAH KEBUTUHAN TIDUR
0-1 bulan
Bayi baru lahir
14-18 jam/hari
1-18 bulan
Masa bayi
12-14 jam/hari
18-3 tahun
Masa kanak-kanak
11-12 jam/hari
3-6 tahun
Masa prasekolah
11 jam/hari
6-12 tahun
Masa sekolah
10 jam/hari
12-18 tahun
Masa remaja
8,5 jam/hari
18-40 tahun
Masa dewasa muda
6-7 jam/hari
40-50ahun
Masa dewasa tengah
6-7 jam/hari
>60 tahun
Masa dewasa tua
6        jam/hari


BAB III  
METODE PENELITIAN

Pada bab ini peneliti akan membahas tentang metode penelitian yang akan digunakan, meliputi : desain penelitian, waktu dan tempat penelitian, kerangka penelitian, sampling desain, identifikasi variabel, defenisi konsep, defenisi operasional, teknik pengumpulan dan analisa data serta etika penelitian.
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif.  Penelitian deskriptif ialah suatu penelitian yang bertujuan menggambarkan (deskripsi) tentang keadaan tertentu secara obyektif (Machfoedz, 2005). Penelitian deskriptif bertujuan untuk mendiskripsikan (memaparkan)   peristiwa–peristiwa urgen yang terjadi pada masa kini (Nursalam, 2008).
Dalam penelitian ini peneliti ingin mendeskripsikan pengetahuan mahasiswa Angkatan XIV Akadedemi Keperawatan Panti Waluya Malang  tentang tidur.
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Akademi keperawatan panti waluya malang, penelitian dilaksanakan pada tanggal  3 Maret s/d 14 Maret  2014.





3.3 Kerangka Penelitian
POPULASI
Semua mahasiswa Angkatan XIV yang aktif disemester V tahun akademik 2013/2014 Akademi Keperawatan Panti Waluya Malang Yang  berjumlah 70 orang

Bagan  3.1 Kerangka Penelitian

SAMPLING
Teknik sampling yang digunakan adalah Total Sampling
SAMPEL
Mahasiswa Angkatan XIV yang aktif di semester V tahun akademik 2013/2014 Akademi Keperawatan Panti Waluya Malang yang berjumlah 70 orang



PENELITIAN
Studi Tentang Pengetahuan Mahasiswa Angkatan XIV di Akademi Keperawatan Panti Waluya Malang”.


Instrumen menggunakan angket/kuesioner
 








                                                                                                                                   
Pengumpulan data
Pengolahan data: editing, coding, tabulating, scoring
Analisa data
Hasil
Diinterpretasikan
 





Pengetahuan Kurang:
<56%
Pengetahuan Cukup:
56% - 75%
Pengetahuan Baik:
76% - 100%

Pembahasan
    Kesimpulan
 





3.4         Identifikasi Variabel
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu konsep pengertian tertentu (Notoatmodjo, 2005). Dalam penelitian ini hanya diteliti satu variabel yaitu pengetahuan Mahasiswa Angkatan XIV Semester V Tahun Akademik 2013/2014 di Akademi Keperawatan Panti Waluya mengenai  Tidur.
3.5      Defenisi Operasional
3.5.1   Definisi operasional
Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati dari suatu yang diidentifikasikan tersebut (Nursalam, 2008). Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena (Hidayat, 2007)
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Variable
Defenisi operasional
Parameter
Alat Ukur
Skala
Skor
Pengetahuan mahasiswa  tentang  tidur
Pengetahuan yang dimaksud dalam penelitian ini  adalah segala sesuatu yang diketahuai dan dipahami oleh mahasiswa Angkatan XIV yang aktif di  semester   V Tahun Akademik 2013/2014 Akademi Keperawatan Panti Waluya Malang yang  meliputi:
1.     Pengertian Tidur
2.     Manfaat tidur
3.     Tujuan Tidur
4.     Tahapan  tidur
5.     Faktor-Faktor yang mempengaruhi tidur
Mahasiswa mampu memilih jawaban yang benar mengenai pertanyaan tentang  Tidur
meliputi:
1.   Pengertian tidur
2.   Manfaat tidur
3.   Tujuan tidur
4.   Tahapan  tidur
5.   Faktor-faktor yang mempengaruhi tidur

Kuesioner
Ordinal
Jika jawaban
Benar= 1
Salah = 0
Kemudian dijumlahkan, dan dari hasil penjumla-an digolongk-an menjadi:
Baik: 76% - 100%
Cukup: 56 – 75%
Kurang:
< 56%


3.6      Rancang Bangun Penelitian
3.6.1   Populasi Penelitian
Populasi merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau objek dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti. Bukan hanya objek atau subjek yang dipelajari saja tetapi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki suatu objek tersebut (Hidayat, 2008), yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa angkatan XIV semester V Tahun Akademik 2013/2014  yang berjumlah 70 responden.
3.6.2   Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sedangkan pengertian dari populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011). Dalam penelitian ini sampel penelitian adalah Mahasiswa Angkatan XIV Akademi Keperawatan Panti Waluya Malang.
3.6.3   Teknik Pengambilan Sampel
Sampling adalah proses menyeleksi dari populasi untuk dapat mewakili populasi. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan mengambil seluruh anggota populasi sebagai responden atau sampel (Sugiyono, 2009). Dalam penelitian ini sampel penelitian adalah semua mahasiswa Angkatan XIV Semester V Tahun Akademik 2013/2014 Akademi Keperawatan Panti Waluya Malang.
3.7    Pengumpulan dan Analisa Data
3.7.1   Instrumen atau Alat Ukur Penelitian
Instrumen penelitian ini adalah alat ukur dalam penelitian instrumen yang digunakan adalah kuesioner yaitu jenis pengukuran dimana peneliti mengumpulkan data secara formal kepada subjek untuk menjawab pertanyaan secara tertulis (Nursalam, 2003). Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah kuesioner tertutup yaitu angket yang disajikan dalam sedemikian rupa sehingga responden dapat memilih jawaban yang tersedia. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang telah disusun untuk memperoleh data sesuai yang diinginkan peneliti (Wasis, 2008). Pada penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup dengan jumlah soal 10 dan jawaban sudah disediakan sehingga responden hanya memilih sesuai dengan pendapatnya.
3.7.2   Pengumpulan Data
Dalam melaksanakan penelitian, peneliti mengumpulkan data yang dilaksanakan dengan membagi kuesioner kepada  mahasiswa di Akademi Keperawatan Panti Waluya Malang, peneliti mendatangi mahasiswa  kemudian menyampaikan maksud dan tujuan, lalu peneliti memberikan inform concent dan kemudian memberikan kuesioner tentang pengetahuan mahasiswa tentang pola tidur  dimana responden dapat memilih jawaban yang telah tersedia dengan didampingi oleh peneliti.
3.7.3   Analisa Data
Analisa data pada dasarnya dapat diartikan sebagai pengurangan atau memecahkan suatu kesuluruhan menjadi bagian – bagian atau komponen yang menonjol, membandingkan antara komponen yang satu dengan komponen yang lainnya, membandingkan salah satu atau beberapa komponen dengan keseluruhan (Hasan, 2004). Pengolahan data adalah suatu proses pengumpulan data guna dilakukan kategorisasi, dilakukan manipulasi, serta sedemekian rupa, sehingga data tersebut mempunyai makna untuk menjawab masalah. Setelah responden mengisi dan menjawab kuesioner kemudian dikumpulkan dan diolah melalui tahap sebagai berikut :
1.      Editing
Editing adalah pengoreksi atau melakukan pengecekan data yang masuk (raw data) apakah terdapat kekeliruan dalam kategori yang sama, memperbaiki kualitas data serta menghilangkan keraguan data. Pada tahap ini peneliti mengedit tentang kemungkinan kesalahan dalam pengetikan, penyusunan halaman kuesioner, dan ada tidaknya kesalahan dalam pengisian lembar kuesioner.
2.      Coding
Coding adalah memberikan tanda, simbol, kode bagi tiap-tiap data yang termasuk dalam kategori yang sama. Pada tahap ini peneliti memberi nomer urut dan nama responden dengan inisial pada setiap responden sebagai ganti nama responden.


3.      Tabulating
Tabulating adalah memasukan data ke dalam tabel-tabel dan mengatur angka-angka sehingga dapat dihitung jumlah kasus dalam berbagai kategori Pada tahap ini jawaban masing – masing responden dalam suatu tabel berdasarkan nomor soal kemudian menyusun data dalam dia  (Nazir, 2005).
4.      Scoring
Scoring adalah pemberian skor penelitian setelah data terkumpul. Setelah angket dikumpulkan kemudian dilakukan item pertanyaan yang dijawab benar diberi skor 1 jika salah diberi skor 0. Hasil jumlah skor yang diharapkan dan dikalikan 100% sehingga dapat diperoleh:
Keterangan :
N       : nilai yang diperoleh
SP     : nilai yang didapat oleh responden
SM   : skor maksimal.
(Arikunto, 2003)
Setelah data terkumpul kemudian dianalisa secara deskriptif dan diinterprestasikan dengan menggunakan skala kualitatif:
1.            Baik                 : Hasil persentase 76% - 100%
2.            Cukup             : Hasil persentase 56 – 75%
3.            Kurang            : Hasil persentase  < 56%
(Wawan, 2010).

3.8      Etika Penelitian
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti mempunyai fenomena kemudian suatu judul dan kemudian peneliti membuat proposal penelitian dibawah bimbingan dua orang pembimbing. Langkah selanjutnya setelah pengajuan proposal disetujui kemudian dilaksanakan seminar proposal, dalam seminar proposal akan dibicarakan bersama tentang kekurangan dalam pembuatan proposal yang merupakan masukan bagi peneliti, sehingga peneliti harus melakukan perbaikan dan dikonsultasikan pada pembimbing.
Setelah pembimbing memberikan persetujuan untuk dilaksanakan penilaian maka peneliti akan mempersiapkan kelengkapan administratif berupa perijinan, prosedur selanjutnya peneliti menghubungi kepada pelayanan tempat diadakannya penelitian yang bertujuan meminta ijin bahwa peneliti akan memulai penelitian.
Setelah mendapat persetujuan, maka peneliti mengadakan penelitian dengan menekankan kepada masalah etika penelitian yang meliputi:
3.8.1  Informed Consent
Informed consent atau lembar persetujuan penelitian diberikan pada responden tujuannya adalah subjek mengetahui maksud dan tujuan penelitian serta dampak yang diteliti selama pengumpulan data. Jika subjek bersedia diteliti maka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika subjek menolak untuk diteliti, maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya.

3.8.2  Anonimity (Tanpa Nama)
Untuk menjaga kerahasiaan identitas subyek, peneliti tidak mencamtumkan nama subjek pada lembar pengumpulan data (kuesioner) yang diisi oleh subjek. Lembar tersebut hanya diberi nomor kode tertentu.
      3.8.3 Confidentiality (Kerahasiaan)
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaanya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset (Aziz, 2007)









DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Edisi IV.Jakarta. Rineka Cipta.
Alimul Aziz, 2007. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah.Salemba Medika.Jakarta
Asmadi, (2008). Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Balai Penerbit Salemba Medika.
Azwar. 2009.  Metode Penelitian. Yogyakarta:  Pustaka Pelajar
Gunawan, L. (2004). Insomnia gangguan sulit tidur. Yogyakarta: Kanisius.
Guyton and Hall, (2007). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Notoatmodjo (2010). Promosi Kesehatan Teori dan Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoadmodjo,  (2012). Metodologi PenelitianKesehatan. Jakarta. Rineka Cipta.
Nursalam dan Effendi, Ferry, 2008. Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Poerwadarminto, 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
Wawan, A dkk, 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, Perilaku Manusia. Nuha Medika. Jakarta
American Insomnia Association, (2002).American Insomnia Association treatment.
http//www.americaninsomniaassociation.org. (diakses 27 Desember 2013)
Insomnia Severity Index (ISI). (akses: 20 Desember 2013). Download dari situs: http://www.google.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar